Monday, November 10, 2014

Pagar-Pagar Air

           Sore hari sehabis ga jadi Praktikum. Aku lupa belum sholat Ashar, ku langkahkan kaki menuju masjid fakultas. Setelah sholat mau menuju ke sebuah kajian, tapi kaki tertahan karena deras hujan membuat pagar-pagar penghalang. Hingga akhirnya aku duduk termenung  dan terpikir akan puisi ini...


Gemericiknya semakin bergemuruh
Tiap kali jatuh ke bumi makin jauh ia melompat
bersama gelegar kilat dilangit

Seakan menahan kaki melangkah
menciutkan nyali
memadamkan niat

Derasnya mulai terasa di bulan November
Di kota pelajar
Biarlah sampai malam ini
Biarlah setiap malam dan malam minggu
Biarlah ia menahan kaki-kaki dan mata
untuk berpijak ke beradaan tak senonoh

Dan biarlah ia membawa KaruniaNya
kepada yang menanti
kepada pembelaNya
kepada pejuangNya

No comments:

Post a Comment